Temanggung, Desa Batursari – Dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi administrasi kependudukan, KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) di Desa Batursari menginisiasi program "Optimalisasi Dokumen Administrasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan Kartu Identitas Anak (KIA)." Program ini bertujuan untuk membantu pemerintahan Desa Batursari serta mempermudah akses masyarakat terhadap layanan publik.
Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan Kartu Identitas Anak (KIA) merupakan bagian penting dari upaya pemerintah dalam melakukan transformasi digital di bidang administrasi publik. IKD diharapkan dapat menggantikan kartu identitas fisik, memberikan kemudahan dalam verifikasi identitas, serta mendukung layanan publik yang lebih cepat dan efisien. Sementara itu, KIA dihadirkan untuk memastikan bahwa anak-anak di bawah usia 17 tahun juga memiliki identitas resmi yang diakui negara, sehingga mereka dapat mengakses layanan yang sesuai dengan usia mereka.
Program KKN ini dilaksanakan sepanjang masa KKN kami, berfokus pada sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat Desa Batursari, terutama dalam hal pemahaman dan penggunaan sistem IKD dan KIA. Para mahasiswa KKN membantu warga dalam menginstal, mendaftar, dan menggunakan aplikasi IKD, serta memberikan informasi terkait manfaat KIA bagi anak-anak. Sosialisasi dilakukan melalui metode penyuluhan langsung dan pembagian brosur.
Ketua KKN Tim II UNDIP Desa Batursari, Wahyu Agung Saputra, menjelaskan pentingnya program ini untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi era digital. "Digitalisasi administrasi kependudukan adalah langkah maju yang dapat memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai dokumen penting. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa warga Desa Batursari siap dan mampu memanfaatkan teknologi ini dengan baik," ujar Wahyu Agung Saputra.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap dan terintegrasi. Dengan penerapan IKD dan KIA, diharapkan tidak hanya mempermudah proses administrasi, tetapi juga mendukung keamanan data pribadi warga.
Warga Desa Batursari menyambut baik program ini, dengan harapan bahwa proses digitalisasi ini dapat segera diterapkan secara menyeluruh di desa mereka. "Program ini sangat membantu kami memahami teknologi baru yang diperkenalkan oleh pemerintah. Kami berharap, dengan adanya IKD dan KIA, segala urusan administrasi menjadi lebih mudah dan cepat," ungkap salah satu warga yang mengikuti sosialisasi.
Dengan terlaksananya program "Optimalisasi Dokumen Administrasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan Kartu Identitas Anak (KIA)," diharapkan Desa Batursari dapat menjadi salah satu desa percontohan dalam penerapan digitalisasi administrasi kependudukan, serta mendukung visi pemerintah menuju pelayanan publik yang lebih modern dan efisien.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook