Batursari, Kecamatan Candiroto (12/8/2024) – Dalam upaya mendorong pertumbuhan UMKM di Desa Batursari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024 mengadakan program pelatihan dan pendampingan digitalisasi marketing melalui media sosial bagi UMKM. Program ini bertujuan untuk membekali para pelaku UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memasarkan produknya secara efektif di dunia digital.
Terdapat banyak pelaku UMKM di Desa Batursari, mencapai 50 pelaku UMKM makanan, minuman, dan kerajinan. UMKM kopi bubuk merupakan salah satu UMKM yang menjadi produk unggulan di Desa Batursari. Batursari merupakan sentra penghasil kopi, mayoritas petani membudidayakan tanaman kopi sebagai tanaman utama. UMKM kopi bubuk ini masih belum memanfaatkan media sosial sebagai kegiatan bisnis.
Para pelaku UMKM mengaku kesulitan dalam membuat konten menarik untuk media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pelaku UMKM yang membutuhkan pelatihan dan pendampingan di bidang digital marketing
“Kami sebenarnya ingin memanfaatkan media sosial, tapi jujur saja, kurangnya pengetahuan membuat kami ragu untuk mencoba,” ujar Yani selaku salah satu pemilik UMKM kopi bubuk.
Pelaksanaan telah sukses dilaksanakan pada 6 Agustus 2024 oleh Annisa Lutfiyah Damayanti mahasiswa program studi Agribisnis dengan pelaku UMKM selaku sasaran utama khususnya kopi bubuk di Desa Batursari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Pelatihan ini fokus pada pemanfaatan media sosial Instagram sebagai platform promosi dan Linktree untuk memudahkan pelanggan mengakses berbagai produk. Diawali dengan memberikan materi, para pelaku UMKM diberikan materi media cetak berupa leaflet yang didalamnya menjelaskan secara detail tentang peran digital marketing dalam memajukan usaha mereka, serta potensi besar yang dapat diperoleh dari pemanfaatan media sosial Instagram sebagai platform promosi.
“Leaflet ini akan menjadi panduan lengkap bagi Bapak/Ibu pelaku UMKM untuk memahami seluk-beluk Instagram. Mulai dari dasar-dasar membuat akun, pembuatan konten menarik, penggunaan fitur-fitur unggulan, hingga strategi promosi, semua dijelaskan secara bertahap,” ujar Annisa Lutfiyah.
Selain Instagram, para pelaku UMKM kopi bubuk juga diajarkan cara membuat Linktree yang menarik dan fungsional. Linktree memungkinkan UMKM kopi bubuk untuk menyajikan berbagai tautan penting, seperti menu produk, kontak, lokasi dan akun media sosial lainnya dalam satu halaman.
Yani, selaku pemilik UMKM kopi bubuk, menambahkan bahwa dengan adanya pelatihan ini, sangat membantu usahanya dalam melakukan promosi sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas. “Saya baru tahu, dengan menggunakan Linktree sebagai pusat informasi bisnis saya, lalu mempromosikannya di Instagram. Dengan cara ini, followers saya bisa dengan mudah mengakses semua informasi yang mereka butuhkan hanya dengan satu klik," tambahnya.
Dengan bekal pengetahuan baru, diharapkan UMKM kopi bubuk di Desa Batursari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung ini dapat bersaing di pasar yang semakin digital dan dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Bapak Eko Prasetya, selaku Kepala Desa Batursari, menyampaikan sambutan positif dan memberikan apresiasi terhadap program KKN Undip. “Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM. Semoga dengan adanya program ini dapat mendorong peningkatan pemasaran produk UMKM Desa Batursari,” ujar beliau.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook