Temanggung, Desa Batursari – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro kembali memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Batursari. Kali ini, mereka berhasil memperbarui peta administrasi desa yang lebih detail dan akurat. Peta baru ini diharapkan dapat menjadi rujukan penting dalam pengelolaan desa dan meningkatkan pelayanan publik.
Sejak Juli 2024, kegiatan pembuatan peta telah berlangsung dengan menggabungkan metode pemetaan lapangan dan pemanfaatan teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis). Mahasiswa KKN yang terlibat dalam proses ini bekerja sama dengan perangkat Desa Batursari, melakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data yang akurat. Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk memperoleh informasi mengenai batas wilayah dan lokasi fasilitas umum. Data yang diperoleh dari kedua metode tersebut kemudian diolah menggunakan software ArcMap untuk menghasilkan peta digital yang interaktif dan informatif.
Kegiatan pembuatan Peta Administrasi Desa Batursari yang dilakukan oleh Tim KKN Universitas Diponegoro bertujuan untuk menyediakan peta yang lebih rinci dan terbaru, mencakup pembagian dusun, RT pada setiap dusun, lokasi sekolah dasar/MI, balai desa, lapangan, serta berbagai fasilitas umum lainnya. Menurut Wahyu Agung Saputra, “Peta desa yang akurat sangat penting untuk perencanaan pembangunan desa dan memfasilitasi kebutuhan administrasi, sehingga diharapkan peta baru ini dapat menjadi panduan yang lebih jelas bagi masyarakat dan perangkat desa dalam pengelolaan wilayah”. Kepala Desa Batursari, Pak Eko Prasetyo, juga menyambut baik inisiatif ini, mengungkapkan bahwa “Peta tersebut akan sangat membantu dalam menyusun rencana pembangunan dan mengelola administrasi desa dengan lebih efisien”.
Peta Administrasi Desa Batursari telah resmi diserahkan pada tanggal (5/08/2024). Kepala Desa Batursari, Bapak Eko Prasetyo, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN. “Peta ini akan menjadi pedoman penting bagi pemerintah desa dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik, sehingga diharapkan perencanaan pembangunan di Desa Batursari dapat lebih tepat sasaran dan memenuhi kebutuhan masyarakat”.
Melalui kerja sama yang erat antara mahasiswa KKN dan masyarakat Desa Batursari, proses pembuatan dan pembaharuan peta desa dilakukan secara cermat. Survei lapangan yang intensif menjadi langkah awal untuk mengumpulkan data akurat mengenai batas-batas wilayah, fasilitas umum, dan infrastruktur lainnya. Data-data tersebut kemudian diolah menggunakan perangkat lunak SIG, seperti ArcMap, untuk menghasilkan peta digital yang interaktif dan mudah diakses. Dengan adanya peta yang baru dan lebih akurat ini, diharapkan Desa Batursari dapat lebih terarah dalam perencanaan pembangunan, baik fisik maupun administrasi, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya
Penulis:
Wahyu Agung Saputra
Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook