Kolaborasi Hijau: KKN UNDIP dan 'Maju Lestari' Transformasi Limbah Kulit Kopi Jadi Teh

Temanggung, Desa Batursari – Sebuah langkah inovatif diambil oleh mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) di Desa Batursari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, dengan pelaksanaan program pemberdayaan kelompok wanita tani “Maju Lestari” melalui pemanfaatan limbah kulit kopi. Program yang berlangsung pada Jumat, (9/07/2024) ini berfokus pada transformasi limbah kulit kopi menjadi minuman teh cascara, sebuah produk baru yang bernilai tinggi dan menyehatkan. Teh cascara adalah minuman yang berasal dari kulit kopi yang dikeringkan, memiliki kemiripan dengan minuman teh dengan rasa yang unik seperti kopi. Teh cascara memiliki kandungan antioksidan yang tinggi memberikan efek kesehatan pada yang meminumnya.

 

Program pemberdayaan ini didasari oleh potensi besar yang dimiliki oleh Desa Batursari dalam produksi kopi. Meskipun desa ini sudah lama dikenal sebagai salah satu penghasil kopi berkualitas, namun pemanfaatan hasil panen selama ini hanya terbatas pada produksi kopi bubuk. Limbah kulit kopi yang seharusnya bisa diolah menjadi produk bernilai, justru selama ini hanya dibuang sia-sia. Melihat peluang ini, Syahrina Amani, salah satu anggota tim KKN TIM  II UNDIP sekaligus pencetus program bersama rekan-rekannya, menggagas ide untuk mengolah limbah kulit kopi menjadi teh cascara.

 

“Kami melihat ada potensi besar di Desa Batursari yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit kopi yang selama ini hanya menjadi limbah, sebenarnya bisa diolah menjadi teh cascara yang bernilai ekonomi tinggi dan juga baik untuk kesehatan. Dengan mengangkat program ini, kami berharap bisa memberikan alternatif sumber penghasilan bagi kelompok wanita tani di desa ini,” ujar Syahrina Amani.

 

Program ini dilaksanakan di Desa Batursari, tepatnya di pusat kegiatan kelompok wanita tani “Maju Lestari” yang terletak di Dusun Kemuntungan Desa Batursari. Pelaksanaan program pada 9 Agustus 2024 ini melibatkan seluruh anggota kelompok tani yang dipimpin oleh Bu Siti. Selain pelatihan pengolahan limbah kulit kopi menjadi teh cascara, program ini juga dilengkapi dengan sesi edukasi mengenai strategi pemasaran produk untuk membantu kelompok tani memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.

 

Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN UNDIP memberikan pelatihan mulai dari teknik pengeringan kulit kopi, proses pembuatan teh cascara, hingga pengemasan produk. Bu Siti, Ketua Kelompok Wanita Tani “Maju Lestari”, menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. “Selama ini, kami tidak pernah terpikir bahwa kulit kopi bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Berkat bimbingan dari mahasiswa KKN UNDIP, sekarang kami bisa membuat teh cascara. Ini membuka peluang baru bagi kami untuk meningkatkan pendapatan keluarga,” katanya.

 

Wahyu Agung Saputra, Koordinator KKN Desa Batursari, juga mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa. “Program ini sangat tepat sasaran. Desa Batursari memang memiliki potensi besar dalam bidang kopi, dan dengan inovasi seperti ini, kami berharap bisa menciptakan produk unggulan desa yang dapat dikenal secara lebih luas,” ujarnya.

 

Kolaborasi antara KKN UNDIP dan kelompok wanita tani “Maju Lestari” ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan limbah kulit kopi yang selama ini diabaikan, Desa Batursari kini memiliki peluang baru untuk meningkatkan perekonomian warganya melalui produk teh cascara yang unik dan bernilai tinggi.

 

Program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi kelompok wanita tani, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk lebih mandiri secara ekonomi. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Desa Batursari dapat menjadi salah satu penghasil teh cascara terbaik di Indonesia, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat